NO SPOILER

JANGAN DIBACA NO SPOILER Dalam kegelapan yang kulum aku berandalan, Jejak masa lalu membebani hatiku yang tercabik, langkahku menari di lorong gelap, dan mulai mengikuti cahaya kecil diujung. aku, yang dulu tak terhenti dalam kesalahan, berusaha bangkit dari debu dosa yang menempel, melangkah jatuh melangkah jatuh melangkah jatuh, ku larut sedih mendalam,apakah aku hamba yang tak terampunkan !? tersirat pertanyaan yang menyakitkan. ku mulai Melangkah tertatih merangkak menuju sujud menyadari kesalahan adalah batu loncatanku. Tak lagi menari dalam hiruk-pikuk gelapnya jatuh,Namun melangkah bangkit dan bangkit dan terus bersujud. di sepertiga malam... disaat aku terdiam memandang layar genggaman, jangan putus asa dari rakhmatnya !!! ucap terdengar lantang dari sosok tokoh ulama, sentuhan tangan yang ku tak sengaja munculnya, apakah ini hidayah yang tak ternilai harganya, yang selama kini ku cari kembali pada-NYA!!!???

cerpen Kisah Kocak Nanda dan Nita di Pasar Minggu


  cerpen Kisah Kocak Nanda dan Nita di Pasar Minggu


Pasar mingguan di kota kecil itu selalu menjadi tempat yang menarik untuk Nanda dan Nita. Setiap Minggu pagi, mereka menyusuri lorong pasar dengan senyum cerah di wajah. Keduanya memiliki sisi lucu yang membuat setiap petualangan mereka di pasar menjadi begitu menghibur.

Pagi itu, Nanda dan Nita tiba di pasar dengan semangat tinggi. Nanda, yang selalu mencari kesenangan, langsung bergerak menuju penjual buah-buahan dengan mata berbinar-binar.

Nanda: "Nih, Nita, coba deh melon ini. Pasti segar banget!" Nita: "Baiklah, tapi tolong jangan lempar lagi seperti minggu lalu, ya."

Tak lama kemudian, suasana pasar menjadi lebih hidup ketika mereka melewati penjual pakaian. Nanda, dengan insting humornya yang tinggi, tidak bisa menahan diri untuk mencoba-coba sesuatu.

Nanda: "Hei, Nita, bayangkan kalau kita berdua pakai baju ini. Pasti lucu banget!" Nita: "Nanda, tolong deh, itu baju anak-anak!"

Sementara itu, di penjual ikan hias, Nanda menemukan sesuatu yang membuatnya tertarik.

Nanda: "Ini ikan apa ya, Nita? Lucu banget bentuknya!" Nita: "Itu ikan cupang, Nanda. Kita jangan beli, nanti rumah kita jadi kolam ikan."

Pasar mingguan juga menjadi saksi dari kejadian kocak saat Nanda mencoba mencicipi sate kelinci tanpa memberi tahu Nita.

Nita: "Nanda, kok kamu makan sate yang aneh-aneh gitu?" Nanda: "Ini sate kelinci, Nita. Coba deh, rasanya unik!" Nita: "Astagfirullah, Nanda! Kenapa tidak bilang dari tadi?"

Namun, kejadian paling lucu terjadi ketika mereka melewati penjual bunga.

Nanda: "Nita, ayo beli bunga! Romantis nih!" Nita: "Bunga untuk apa, Nanda?" Nanda: "Buat kita tanam di taman hati kita, biar cinta kita makin mekar!"

Sesekali, tawa mereka bergema di pasar, membuat orang-orang di sekitar ikut tersenyum melihat kekompakan dan keceriaan pasangan ini. Nanda dan Nita tahu cara mengambil yang terbaik dari setiap momen, bahkan di tengah keramaian pasar mingguan.

Dan begitulah, setiap Minggu pagi, Nanda dan Nita melanjutkan petualangan mereka di pasar mingguan dengan keceriaan dan kelucuan yang selalu membuang jauh stres sepanjang minggu. Pasar bukan hanya tempat untuk berbelanja, tapi juga panggung kecil bagi kisah kocak dan romantis mereka yang tak pernah habis.



Pagi itu, Nanda dan Nita melanjutkan petualangan mereka di pasar dengan penuh semangat. Mereka memutuskan untuk mencari cemilan khas pasar yang terkenal lezat.

Nita: "Nanda, ayo cari kue cubit! Itu favoritku." Nanda: "Kue cubit? Bukan lebih asyik beli sekeranjang sekalian?!"

Saat mencari kue cubit, Nanda menemukan sebuah tenda permainan karnaval kecil di sudut pasar.

Nanda: "Nita, kita coba permainan ini yuk! Mungkin kita bisa menang hadiah yang unik." Nita: "Baiklah, tapi jangan lempar bola terlalu kencang, ya!"

Ternyata, kemampuan lempar bola Nanda lumayan baik, dan mereka berhasil mendapatkan hadiah boneka kelinci yang tak terlalu besar.

Nanda: "Ini buatmu, Nita. Supaya ada teman di rumah selain aku!" Nita: "Lucu juga, Nanda. Tapi kamu tahu, boneka ini pasti akan menjadi incaran kucing tetangga."

Mereka tertawa bersama, membawa pulang kue cubit dan boneka kelinci sebagai kenang-kenangan dari pasar mingguan. Namun, kejutan terbesar menanti mereka di sudut pasar buah.

Nita: "Nanda, lihat itu! Ada juicer diskon besar-besaran!" Nanda: "Serius? Kita beli satu, biar bisa bikin jus segar setiap pagi!"

Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya Nanda dan Nita memutuskan untuk membeli juicer sebagai investasi untuk hidup sehat. Kini, pasar mingguan tak hanya memberi mereka cerita kocak, tetapi juga alat baru untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Dengan senang hati, mereka pulang dengan kue cubit, boneka kelinci, dan juicer di tangan. Hari Minggu ini, pasar memberi mereka lebih dari sekadar belanja; pasar juga menjadi tempat di mana setiap sudut dipenuhi tawa, canda, dan kebahagiaan.

Sesampainya di rumah, Nanda dan Nita menikmati sisa hari Minggu mereka dengan merancang rencana untuk membuat jus segar bersama. Tawa dan keceriaan masih membayangi wajah mereka, membuat pasar mingguan menjadi tempat yang selalu menyimpan kenangan manis dan kocak dari kisah cinta mereka yang tak pernah habis.

Setiap Minggu pagi, Nanda dan Nita terus melanjutkan petualangan ceria mereka di pasar mingguan. Melalui kisah-kisah lucu dan romantis di antara lorong-lorong pasar, mereka belajar bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam momen-momen kecil.

Pasar mingguan bukan hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga panggung di mana kisah cinta mereka terus tumbuh. Tidak ada kebosanan di antara mereka, hanya tawa, canda, dan kasih sayang yang terus mengalir. Setiap sudut pasar menjadi saksi dari kebersamaan mereka yang tak pernah pudar.

Hari Minggu ini, mereka pulang dengan kue cubit, boneka kelinci, dan juicer sebagai simbol dari petualangan mereka. Tapi lebih dari itu, mereka membawa pulang kenangan-kenangan yang akan selalu terukir di hati masing-masing.

Dan begitulah, setiap petualangan di pasar mingguan tidak hanya memperkaya hidup Nanda dan Nita, tetapi juga memperkuat ikatan cinta mereka. Petualangan ceria di pasar mingguan terus berlanjut, mengukir kisah cinta yang penuh warna, dan menjadi bukti bahwa kebahagiaan bisa ditemukan di tempat-tempat paling sederhana, asalkan bersama orang yang tepat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

alfianita

cerita kisah yang abadi